Satu pertanyaan awal, apa she animasi itu? Secara umum, animasi bearti menghidupkan urutan still images (gambar tidak bergerak – red), atau teknik memfilmkan susunan gambar atau model untuk menciptakan rangkaian gerakkan ilusi. Jadi, animasi itu dibentuk dari model-model yang dibuat secara grafis yang kemudian digerakkan. Istilah lain untuk animasi adalah motion graphic. Perlu diingat yaa… bahwa animasi bukan kartun.
Sabtu, 31 Mei 2008
Apa Sih Animasi?
Rabu, 28 Mei 2008
Perjalanan animasi di Indonesia...
Concept.vol.04.ed22_28
AWALNYA UNTUK KEPENTINGAN POLITIK
Sejak tahun 1933, indonesia sudah menjadi pasar. Dalam artian, sudah banyak koran lokal yang memuat iklan Walt Disney. Beruntunglah Presiden Pertama kita, Bung Karno, adalah presiden yang sangat menghargai seni dan di tahun 1955, Bung Karno pernah mengirim seorang seniman, yakni Dukut Hendronoto (Pak Ooq) untuk belajar animasi di studio Disney. Setelah belajar animasi di studio Disney selama kurang lebih tiga bulan, ia kembali ke indonesia dan membuat film animasi perta di Indonesia yang berjudul "Si Doel Memilih" (1955). Animasi hitam-putih pertama ini dibuat dengan tujuan untuk kampanye politik. Lalu sekitar tahun 1963, Ooq hijrah ke TVRI kala itu sangat berkembang. Saat itu ada salah satu program acara yang memuat siaran niaga yanitu semacam iklan. Adanya program acara ini dan iklan di TV justru memberi peluang untuk mengembangkan animasi. Sayangnya, karena satu dan lain hal, program acara itu ditentang lalu ditutup karena dianggap terlalu konsumtif. Dengan ditutup program acara tersebut secara tidak langsung industri animasi Indonesia tidak produktif.
Animasi Era 70-an
Tahun ini ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film animasi “Rimbo Si Anak Angkasa” yang disutradarai oleh Wagino Sunarto dan dibuat atas hasil kolaborasi beberapa animator lokal. Film animasi lainnya adalah “Petualangan Si Huma” yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Setiap episode-ya berdurasi sekitar 5 menit dengan penggrapan desain karakter dan background yang cukup sederhana. Era tahun 1980 - 1990-an ditandai sebagai lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation (bekerja sama dengan Wang Film Animation, Taiwan), Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogjakarta, dan Tegal kartun yang berbasis Tegal.
Concept.vol.04.ed22_28
Animasi Era 90-an
Tahun 90-an juga banyak bertaburan film animasi. Diantaranya “Legenda Burisrawa” (1995) yang dibuat berdasarkan cerita Mahabrata dan disutradarai Nariswandi Piliang. Era 90-an juga menarik karena mulai tumbuhnya beberapa stasiun TV. Animasi kembali marak namun sebatas untuk kebutuhan iklan. Ketika itu TPI sempat memutar animasi berjudul “Sartia Nusantara” (1991) yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm. Serial init tidak berlangsung lama lalu digantikan oleh serial lainya yaitu “Hela Heli Helo” yang dibuat atas kerja sama dengan PT Nurtanio. Hela Heli Helo merupakan film animasi 3D pertama yang dibuat oleh studio animasi dari Surabaya dan hanya bertahan sampai 13 episode. Tahun 1996 mulai bermunculan tim-tim animasi berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah & Bawanng Putih, Timun Mas, Petualangan Si Kancil, bahkan diproduksi dalam bentuk VCD dan diedarkan dalam rangka mendukung industri animasi di Indonesia, maka pada tahun 1997, Departemen Kebudayaan & Pariwisata menggelar event Pekan Komik dan Animasi Nasional (PKAN). Ajang ini untuk kedua kalinya digelar di Jakarta pada bulan Februari 1998 dan memamerkan karya-karya animasi dari beberapa studio animasi seperti Red Rocket Animation, Animagic Studio, Denny Animation, Dwi Koen Studio, dan Studio MOCA. Era 90-an ternyata juga banyak beberapa animator lokal menggarap animasi terkenal dari Jepang seperti Doraemon.
Concept.vol.04.ed22_28
Animasi Era 2000-an
Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation Studio-Banung adalah salah satu studio animasi yang sangat produktif. Studio animasi yang didirikan pada tanggal 26 Juli 1993 ini termasuk rutin memproduksi animasi dan kebanyakkan untuk kebutuhan iklan di TV dan TV bumpers. Pada tahun 2000, Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi untuk TV. Diantaranya Dongeng Aku dan Kau, Kilip dan Putri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, serta Si Kurus dan Si Macan. Pada masa itu, serial animasi ini cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dan 3D animasi. Setelah Red Rocket, menyusul Bening Animation Studio yang juga membuat serial animasi untuk TV sebanyak 16 episode. Berbasis cerita rakyat seperti Si Kancil , Pangeran Katak, Hang Tuah, Lutung Kasarung, dll. Pada tahun 2003, serial animasi 3D mulai merambah layar lebar diantaranya “Janus Prajurit Terakhir” (Juni,2003). Menyusul bulan Mei 2004, studio Kasat Mata membuat film animasi 3D berdurasi panjang untuk layar lebar yaitu “Homeland”. Era tahun 2000 komputer kian memurah. Software untuk membuat animasi baik 2D atau 3D kian mudah ditemui di pasaran. Software seperti Macromedia Flas bahkan memungkinkan setiap orang untuk bikin animasi sendiri di PC, keberadaan internet dan kebanyaknya stasiun TV juga membantu para animator rumahan untuk memamerkan dan menjual karyanya. Festival-festival animasi pun menyuburkan lahirnya bibit-bibit baru seperti Hello;Fest, Festival Film Animasi Indonesia, atau Urbanimation.
Concept.vol.04.ed22_28